Di tengah gempuran modernisasi dan arus globalisasi, Pesantren Tebuireng Jombang tetap kokoh berdiri sebagai benteng keilmuan dan spiritualitas. Tak hanya melahirkan ulama-ulama besar, Tebuireng juga menjadi kawah candradimuka bagi para seniman dan budayawan. Salah satu bukti nyatanya adalah terbitnya buku antologi puisi ini, yang berjudul “Senyum Hadratus Syaikh: Mimbar Penyair Tebuireng”.
Buku ini merupakan kumpulan karya puisi dari para alumni santri Tebuireng, baik alumni lama maupun santri baru. Keberadaan antologi puisi ini menandakan bahwa tradisi sastra di Tebuireng masih hidup dan berkembang. Puisi-puisi dalam buku ini mengangkat berbagai tema, mulai dari kecintaan terhadap tanah air, perjuangan kemerdekaan, hingga refleksi spiritualitas.
Lebih dari itu, “Mimbar Penyair Tebuireng” juga menjadi bukti bahwa santri Tebuireng tidak hanya pandai dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki bakat dan kemampuan di bidang seni dan sastra. Antologi puisi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para santri lainnya untuk terus berkarya dan menuangkan ide-idenya melalui tulisan.
Penerbit mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya buku ini, khususnya kepada Penyair Tamu, yaitu: KH. A. Mustofa Bisri, Taufik Ismail, D. Zawawi Imron dan Emha Ainun Nadjib. Kepada para santri yang telah berpartisipasi Menyibakkan Jendela Kreativitas Santri Tebuireng